Untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi terkait penerapan smart city dan akuntabilitas, Politeknik STIA LAN Jakarta menyelenggarakan kegiatan International Community Services dengan tema “Smart City and Accountability in the Era of Resilience Governance”. Pembicara pada kegiatan ini adalah Prof. Seung-Hwan Myeung (Profesor Public Administration pada Inha University Korea Selatan dan Presiden The e-Government Study Forum, The Korean Association for Public Administration) dan Prof. Paula Schommer (profesor Public Administration pada Universitas Santa Catarina Brasil). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Agustus 2023 secara hibrida, yaitu luring di Ruang Serba Guna Politeknik STIA LAN Jakarta, dan daring melalui Zoom.
Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Nurliah Nurdin, M.A., dalam sambutannya mengatakan bahwa pada era globalisasi dan digital saat ini, pelayanan informasi yang cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan. Masyarakat saat ini adalah masyarakat yang butuh akan informasi, di mana ruang dan waktu bukanlah penghalang untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan. Smart City adalah penerapan konsep kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk mewujudkan pelayanan masyarakat yang lebih baik. Konsep Smart City juga akan meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintahan dalam memanfaatkan data aplikasi, memberikan masukan maupun kritikan secara mudah. Kegiatan ini turut dimeriahkan oleh seni tari dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Politeknik STIA LAN Jakarta yang membawakan tari Genjring Betawi.
Professor Seung-Hwan Myeong, menyampaikan tentang pengalaman Korea Selatan membangun e-government atau pemerintahan digital. Pemerintahan digital dibangun melalui perencanaan yang panjang, matang, dan melibatkan kolaborasi segala pihak. Myeong mengingatkan bahwa e-government membawa banyak manfaat seperti transparansi, efektivitas, efisiensi, dan peningkatan kualitas pelayanan. Myeong mengatakan bahwa Indonesia melalui peluang menjadi negara maju berkat e-government yang berkembang pesat di Indonesia. Myeong juga mengatakan bahwa transfer pengetahuan harus dilaksanakan agar bangsa Indonesia tidak berketergantungan dengan pasokan teknologi dari negara tertentu.
Narasumber kedua, Profesor Paula menyampaikannya tentang arti penting pemerintahan yang terbuka. Pemerintahan terbuka dapat mendorong pada partisipasi, akuntabilitas, kesetaraan, dan efektivitas. Paula mengatakan bahwa Indonesia adalah bagian dari negara-negara Open Government Partnership, yang ingin membangun kultur keterbukaan publik dan pemerintahan kolaboratif.
Kegiatan International Community Service ini terselenggara dengan baik dan sukses. Para peserta mengikuti dengan sangat antusias, yang terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta, baik dari Mahasiswa Politeknik STIA LAN Jakarta, beberapa perwakilan dari Bappeda kabupaten dan kota, serta undangan lainnya via Zoom Meeting, maupun kanal YouTube Politeknik STIA LAN Jakarta.